Senin, 20 Oktober 2014

KESEBANGUNAN & KEKONGRUENAN BANGUN DATAR

KESEBANGUNAN DAN KEKONGRUENAN BANGUN DATAR

Apa itu kesebangunan? Dalam kehidupan sehari-hari, pasti kamu pernah mendengar istilah memperbesar 
atau memperkecil foto. Ketika kamu memperbesar (atau memperkecil) foto, berubahkah bentuk gambarnya? Bentuk benda pada foto mula-mula dengan foto yang telah diperbesar adalah sama, tetapi ukurannya berlainan dengan perbandingan yang sama. Gambar benda pada foto mula-mula dengan foto yang telah diperbesar merupakan contoh dua bangun yang sebangun.
Syarat kesebangunan:
  - Panjang sisi-sisi yang bersesuaian pada bangun-bangun tersebut memiliki            perbandingan senilai.
   - Sudut-sudut yang bersesuaian pada bangun-bangun tersebut sama besar.

Untuk memahami pengertian kekongruenan pada bangun datar, silahkan simak ilustrasiberikut ini. Pernahkah kamu melihat seorang tukang bangunan yang sedang memasang ubin? Sebelum ubin-ubin itu dipasang, biasanya tukang tersebut memasang benang-benang sebagai tanda agar pemasangan ubin tersebut terlihat rapi, seperti tampak pada gambar di bawah ini. Cara pemasangan ubin tersebut dapat diterangkan secara geometri seperti berikut.

Gambar di atas adalah gambar permukaan lantai yang akan dipasang ubin persegipanjang. Pada permukaannya diberi garis-garis sejajar. Jika ubin ABCD digeser searah AB (tanpa dibalik), diperoleh A => B, B => E, D => C, dan C => F sehingga ubin ABCD akan menempati ubin BEFC. Akibatnya,
AB => BE sehingga AB = BE
BC => EF sehingga BC = EF
DC => CF sehingga DC = CF
AD => BC sehingga AD = BC
ABC =>  BEF sehingga ABC = BEF
BCD =>  EFC sehingga BCD = EFC
ADC =>  BCF sehingga ADC = BCF

Berdasarkan pemaparan di atas maka diperoleh bahwa:
  1. - sisi-sisi yang bersesuaian dari persegipanjang ABCD dan persegipanjang BEFC sama panjang, dan
  2. - sudut-sudut yang bersesuaian dari persegi panjang ABCD dan persegipanjang BEFC sama besar.
Hal tersebut menunjukkan bahwa persegipanjang ABCD dan persegipanjang BEFC memiliki bentuk dan ukuran yang sama. Dua persegi panjang yang demikian dikatakan kongruen.
Berdasarkan uraian tersebut diperoleh gambaran bahwa dua bangun yang kongruen pasti sebangun, tetapi dua bangun yang sebangun belum tentu kongruen. Bangun-bangun yang memiliki bentuk dan ukuran yang sama dikatakan bangun-bangun yang kongruen. Pengertian kekongruenan tersebut berlaku juga untuk setiap bangun datar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar