Selasa, 17 Maret 2015

puisi

API UNGGUN


Oleh Najwa Futhana Ramadhani

Malam ini ...
Aku kembali menginjakkan kaki disekolah
Padahal,
hari ini Sabtu dan besok Minggu ....
Lalu apa yang kupermasalahkan?
Akulah anggota Peraja Muda Karana
PerSaMi membimbingku untuk mandiri
Oh, betapa gembiranya hatiku.

Malam menunjukkan pukul 8 malam.
Namun ...
Acara api unggun ini belum berhenti
Kami masih menikmati indahnya kebersamaan
Pentas beberapa anggota lainnya membuatku sedikit terhibur
Apalagi yang membuatku kecewa?
Bagaimana keluarga dirumah?
Apa mereka merindukanku?

Api unggun ini ...
Menjadi saksi bisu tangisanku.
Tapi aku sadar,
Inilah takdirku.
Menjadi anggota Peraja Muda Karana
Disingkat PRAMUKA
Apalagi kesenangan yang terlewat?
Tidak ada
Namun ...
Ketika aku mendeklamasikan puisi ini ...
Waktu akan terasa terhenti
Dan tangisku akan lenyap
Tangis telah berubah menjadi tawa

Semoga ...
Semoga ...
Semoga ...
Tanggung jawab yang kupikul saat ini,
Menjadi guru perilaku dan ketegasanku
PerSaMi adalah penghargaanku
Tempat aku menjunjung yang namanya ...
DASA DHARMA
DWI SATYA
dan DWI DHARMA ...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar